Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Depresi Rentan Ancam Ibu Hamil, Ini Kata Ahli RSUI

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Jum'at, 24 November 2023 |10:30 WIB
Depresi Rentan Ancam Ibu Hamil, Ini Kata Ahli RSUI
Depresi pada ibu hamil bisa menjadi ancaman (Foto: News Medical)
A
A
A

JAKARTA - Ibu hamil mengalami perubahan hormon. Karena itu, mereka rentan dihantui berbagai kecemasan dan rasa depresi. Para ahli dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) membahas hal ini dan solusinya.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan depresi bisa terjadi kepada siapa saja, namun lebih mungkin terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di seluruh dunia, setidaknya ada lebih dari 10% wanita hamil mengalami depresi, dan ada lebih dari 700 ribu orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUI, dr. Cepi Teguh Pramayadi menjelaskan pasca melahirkan hormon pada ibu hamil akan berbalik sebanyak 180 derajat. Sedangkan hormon estrogen, progesteron dan beta HCG akan mengalami penurunan drastis.

“Penurunan hormon berpengaruh ke mood swing ibu. Keadaan tersebut biasanya berlangsung selama enam hingga delapan minggu atau selesai masa nifas. Biasanya normalnya seperti itu, apakah berlanjut apa nggak tergantung dari individu,” kata dr Cepi, dikutip dalam keterangan resmi Jumat (24/11/2023).

 BACA JUGA:

Perubahan Mood

Terjadinya perubahan mood atau suasana hati pada ibu hamil dan pasca melahirkan menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr Danti Filiadini dapat menyebabkan depresi postpartum. Sehingga hal ini akan memengaruhi seseorang dalam hal emosinya seperti lebih sensitif, mudah marah, mudah tersinggung, atau justru cenderung apatis.

Sayangnya, depresi postpartum ini kurang terdiagnosis dengan baik. Karena ibu yang baru melahirkan biasanya cenderung akan menutupi apa yang dirasakannya. Karena mungkin kurangnya dukungan dari keluarga atau orang sekitarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement